Minggu, 20 Mei 2018

Day4 Level11

Assalamualikum wr wb

Berikut saya review diskusi kelompok 4 kelas bunda sayang level 11.

Kami dari kelompok 4 akan presentasi game level 11 dengan Topik “ Mempersiapkan Calon Ayah dan Ibu Yang Baik ”
Kami dari kelompok 4 dengan anggota:
πŸ§•πŸ»@⁨Dwi Yunita Indah Sari⁩
πŸ§•πŸ»@⁨Amiyanti⁩
πŸ§•πŸ»@⁨fara aziza⁩
πŸ§•πŸ»@⁨yopie "WedangJaheSecang"⁩
πŸ§•πŸ»Nilla Yamni

(Materi berupa Video)


Tanya Jawab
1⃣ Lita
Kapan ya anak laki2 baiknya disunat?
Kalau dari segi kesehatan Dan kebersihan Kan sedini mungkin (cmiiw)
Tapi Saya bingung disatu sis jg saya mau ngajarin bahwa alasan disunatnya
Dan berkaitan dengan bersuci yg nantinya nyambung ke ibadah sholat?
Jawab :

Terima kasih mba lita, atas pertanyaan nya. ❤
Kebetulan saya juga punya anak laki laki. Saya bantu jawab sesuai pengalaman yaa..
Betul memang, kalo dari segi kesehatan dan kebersihan, memang sedini mungkin.
Dari Integral Medical Center, London, baik nya usia 7 - 14 hari.

Kalo saya dan suami, sama kayak Mba Lita, menunda sunat, menunggu anak lebih besar.
Sekaligus memberikan pemahaman tentang, apa fungsi sunat, kenapa anak anak disunat, sekaligus pendidikan seks juga untuk anak, bahwa laki laki sunat, perempuan engga.

Untuk usia, dari usia 5 tahun, sudah mulai di sounding ke anak anak, penting nya sunat, ditekankan pada kebersihan, dan ibadah.
Insya allah anak pertama, 6 tahun, akhir tahun ini, sudah mau disunat. 😊
Dan ini juga lihat case kesehatan anak juga, putra saya ke2, ada indikasi fimosis.
Jika memang, tidak memungkinkan menunda sunat, untuk memberikan pemahaman, dikarenakan kasus medis, seperti anak saya yang kedua.
Memang lebih baik nya, disegerakan.. 😊

2⃣ Yani
Terima kasih, menarik sekali temanya ❤
Kok sy malah pengen tanya, gimana ya cara kita tau apakah kita sebagai Ibu, udh sesuai fitrah blm ya?
ke tdk PD-an sy timbul ketika belajar kelompok gini, jd refleksi masa lalu, yg sy sendiri ngga inget apakah sdh disiapkan sejak anak2 menjadi Ibu sesuai fitrah 🀭
sebelum kita mendidik anak,menyiapkan mereka sesuai dgn fitrahnya 😊
Terima kasih..
Jawab :

Terimakasih mba Yani ❤ pertanyaannya menarik.
Alhamdulillah karena mba Yani kini menyadari & mulai mengingat2 apakah pengasuhan orang tua yg dulu sudah baik atau belum.
Selanjutnya adalah Tazkiyatun nafs (pensucian jiwa), mba Yani.
Alhamdulillah melalui diskusi ini kita juga banyak belajar, sehingga kita mulai bisa memperbaiki diri kita sesuai fitrah (memperbaharui fitrah) agar siap mendampingi anak kita.
Saya percaya sejatinya semua orang tua selalu ingin memberi yg terbaik untuk anaknya, bukan? 😊

Terima kasih jawabannya Mba, lalu jd ingin tanya lg, boleh yaa 😊
bagaimana cara tahapan memperbarui fitrah utk seorang Ibu/Bapak ya? cara pensucian jiwa utk tau sdh sesuai fitrah atau blm? apakah bs dilakukan sendiri? atau butuh org lain, tp siapakah yg kompeten utk didatangi?
Sekali lg terima kasih 😊

Semua berasal dari dalam diri kita sendiri, mba. Namun kadang kita butuh dorongan/motivasi dr org lain atau lingkungan. Membaca buku, mengikuti seminar-seminar, mengikuti kelas di IIP juga bisa membantu memotivasi untuk kita bisa memperbaiki/memperbaharui fitrah kita.
Mungkin ada banyak tokoh-tokoh yg berkompeten didibang ini, diantaranya ada Ust Harry Santoso dan Ibu Septi Peni Wulandani ❤


3⃣  Tresna  
Saya tertarik dengan poin How To Start: Membangkitkan pemahaman dan fitrah seksualitas dari rumah/keluarga. Dicontohkan bahwa anak laki-laki dikenalkan dengan kegiatan maskulin (pertukangan, mekanik, dsb) dan perempuan (beres-beres, mengurus anak). Bagaimana batasannya agar si anak nanti tidak salah memahami, bahwa perempuan tidak perlu bisa bertukang, dan laki-laki tidak perlu bisa beres-beres atau tidak perlu mengurus anak, padahal sejatinya nanti ketika berumah tangga, skill tersebut diperlukan  baik laki-laki atau perempuan
Jawab :

Terimakasih mba Tresna..
Sebaiknya awalnya anak-anak dikenalkan terlebih dahulu dengan kegiatan-kegiatan yg sesuai. Lelaki dgn hal-hal yg maskulin, perempuan dgn hal-hal feminin. Tujuannya agar anak paham "posisi" nya sebagai lelaki atau perempuan.

Kemudian, jika sudah terpatri hal tersebut maka tak salah jika kemudian anak perempuan tahu cara memaku/memotong kayu. Atau lelaki bisa memasak.
Yang utama adalah membangkitkan sisi maskulin (bagi anak lelaki) & sisi feminim (bagi anak perempuan) agar siap menjadi lelaki sejati & perempuan sejati ❤

4⃣ Yesi
Terimakasih atas sajian materinya kelompok 4 🧑
saya ingin bertanya,terkait mengembangkan fitrah Seksualitas anak di lingkungan keluarga, bagaimana pandangan kelompok 4 dengan aktivitas memasak yg cenderung feminim, tetapi sebenarnya kalo dr sisi Montessori, memasak adalah salah satu practical life yg baik untuk dimiliki wanita dan laki laki, apakah sebaiknya anak laki laki tetap di ajak melakukan aktivitas memasak/di dapur atau tidak?
terimakasih ❤
Jawab :

Makasi mba yesi, untuk pertanyaan nya..
Sebenernya, kami, termasuk, tidak memandang memasak adalah aktivitas yang *feminim* 😊

Karena memang memasak itu, berat. Dan tidak harus dilakukan oleh perempuan saja.
Beberapa chef terkenang, banyak juga yang laki laki.

Laki2  bisa memasak itu nilai juga termasuk hal yg positif.
Biar saat dewasa mandiri jg. dan saat nanti berkeluarga istrinya sakit dia bisa menggantikan istrinya buat masakan atau lbh tepatnya merawat istrinya yang sedang sakit..

Anak laki-laki bahkan penting belajar memasak supaya bisa mandiri.
Dia mesti belajar berbagai bahan pangan yang tumbuh di alam.
Bagaimana cara memastikan mana yang beracun dan tidak, bagaimana mengolahnya yang tepat.

Yg utama membangun sisi maskulin (bagi lelaki) & sisi feminin (bagi wanita) 😊

πŸ’ _*K E S I M P U L A N*_ πŸ’
Sejatinya sebagai sosok ayah ibu (orangtua), kita harus senantiasa hadir sebagai "teman" anak sejak lahir hingga baligh.
Sebagai orang tua, kita tidak berpikir tentang membesarkan anak *tetapi* berpikir tentang membesarkan generasi penerus.
Maka, mempersiapkan calon ayah & ibu yang baik adalah ikhtiar kita sebagai orang tua. Salah satunya adalah mengajarkan anak-anak tentang fitrah seksualitas. Sehingga kelak dapat tumbuh menjadi lelaki sejati & perempuan sejati yang siap menjadi Ayah & Ibu yang baik.
Selain melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik, tak lupa berdoa kepada Allah swt agar meridhoi langkah-langkah kita.

πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’

Kami kelompok 4 Mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi Bunda2 pembelajar...
Mohon maafkan atas segala kekurangan, semoga ilmunya menjadi keberkahan untuk kita semua dlm mendampingi anak2 kita Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Sesuai Usianya Aamiin

Kami pamit undur diri, wassalamualaikum wr wb

#Day4
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#LearningByTeaching
#FitrahSeksualitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mastermind & False Celebration

  Assalamualaikum wr wb Jurnal terakhir di Bunda shalihah, saat nya kami melakukan false Selebration dan memaparkan mastermind.  Berikut ini...